Minggu, 22 Januari 2017

Desa Apuan



Sejarah Desa Apuan
Yang kami maksudkan dengan sejarah Desa Apuan disini ialah sekedar tentang biologis munculnya Desa Apuan sebagai Desa Dinas hingga sekarang. Namun kurangnya data tertulis maka apa yang kami tulis/ketengahkan disini adalah hasil wawancara dengan sesepuh baik di Desa maupun di luar Desa. Jadi tulisan ini adalah rajutan impormasi dan beberapa imforman yang dianggap memadai.
Sebelum terbentuk Desa Apuan perlu kami awali dengan kewilayahan Puri Manca Jelantik. Puri Manca Jelantik merupakan Puri Manca yang mengatur Banjar-banjar diseputar Pura Pucak Padang Dawa antara lain : Banjar Apit Yeh, Banjar Sandan, Banjar Titigalar, Banjar Apuan dimandatkan pengaturanya oleh Puri Jelantik kepada Pan Gembleng sebagai Mekel Apuan dan tahun 1891-1911. sesudah itu Mekel Apuan dijabat oleh Pan Pegug dan tahun 1911-1931. setelah Pemerintahan penjajahan hindia Belanda makin memantapkan struktur kekuasaannya, maka tahun 1931 antara Banjar jelantik di statuskan menjadi dua Desa yaitu:
Desa Apuan yang meliput. Br. Apuan, Br. Angsri, Br. Tegeh, Br. Munduk Lumbang Kepala Desanya dijabat oleh I Nyoman Gadot
Desa Jelantik yang meliputi Br. Jelantik, Br. Kambangan, Br. Sandan, Br. Apit Yeh, Br. Titigalar, Kepala Desanya dijabat oleh I GUSTI RAKA.
Pada tahun 1946 diadakan pula penataan ulang kewilayahan desa termasuk kewilayahan Desa Apuan dan Desa Jelantikyang menghasilkan komposisi sebagai berikut :
Wilayah Desa Jelantik dihapuskan, sedangkan wilayah Desa Apuan dimekarkan menjadi dua Desa Dinas yaitu:
Desa Apuan meliputi : Banjar Apuan, Banjar Jelantik, Banjar Tinungan dan Banjar Kambangan.
Desa Angsri meliputi :Banjar Angsri, Banjar Tegeh, dan Banjar Munduk Lumbang.
Sejak saat itu pulalah kewilayahan Desa Dinas Apuan tetap hingga sekarang melanjutkan Kepala Desanya dijabat oleh:
I Ketut Tinjing (Pan Resik ) tahun 1946— 1950
I Wayan Neja (Pan Rumas ) tahun 1950— 1953
I Wayan Sanggra (Pan Leneng )tahun 1953— 1954
I Wayan Mendra (Pan Narka )tahun 1954-1955,1955 -1970
I Wayan Item (Pan Birta ) tahun 1970— 1971
I Nyoman Kecap (Pan Karya ) 1971 — 1993
I Made Ardana (Pan Sukadi) 1993—2002
I Made Tastra ( Pak Vera ) 2002 — 2007
I Ketut Wardana (Pak Ulan ) 2007 — 2013
I Ketut Wardana (Pak Ulan ) 2013- sampai sekarang.

Demografi
Secara Demograpi, Desa Apuan terletak diwilayah Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, dengan membujur dari utara ke selatan berupa dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 650 Km. dari permukaan air laut, dengan suhu udara rata-rata 27 Derajat celcius dengan curah hujan rata- rata 46,269 mm/tahun. Desa Apuan terbentang sepanjang 5 Km yang diapit oleh dua sungai besar yaitu sungai yeh sungi dengan sungai yeh panan 
dengan batas- batas:

Sebelah Utara : Desa Bangli Kecamatan Baturiti
Sebelah Timur : Desa Batuniti Kecamatan Baturiti
Sebelah Selatan : Desa Baru Kecamatan Marga
Sebelah Barat : Desa Senganan, Kecamatan Penebel
Jumlah Penduduk Desa Apuan pada umumnya sangat heterogen sehingga adat istiadat yang ada di Desa apuan sangat kuat yang ditopang oleh aturan Desa Pakraman masing-masing.
Desa Apuan merupakan desa yang agraris dengan mata pencaharian penduduk bermacam- macam sebagai tersebut dibawah ini antara lain:
Petani : 700 Orang
Buruh : 142 Orang
Jasa : 15 Orang
Pengusaha : 45 Orang
ABRI :13 Orang
PNS : 44 Orang
Swasta : 156 Orang
Jumlah penduduk menurut Pendidikan yang ditamatkan antara lain:
Tamatan Perguruan Tinggi : 44 Orang
Tamatan akademi sederajat : – Orang
Tamatan SLTA sederajat :177 Orang
Tamatan SLTP sederajat : 193 Orang
Tamatan SD sderajat : 538 Orang
Dibidang Kesehatan masyarakat Desa Apuan, sampai saat ini belum pernah ada masalah penyakit yang sangat menjolok/yang mengemparkan masyarakat, hal ini disebabkan oleh pelaku-pelaku Kesehatan ditingkat banjar maupun tingkat desa, tetap ada koordinasi dengan baik sehingga kesehatan sampai saat ini tidak masalah, pelaku-pelaku kesehatan yang ada di desa antara lain Kader Posyandu, yang dikoordinir oleh Banjar Dinas dan Bidan Desa dan PPL KB dan sebagai berikut yang aktif memberikan pembinaan setiap bulan dengan memberikan pembmnaan/penyuluhan tentang program pemerintah, diantara yang sedang hangat-hangatnya JKBM ( Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Dan tentang adanya penyakit Rabies (anjing gila), sehingga saat ini anjing-anjing milik masyarakat telah dialiminasi.

Keadaan Sosial
Jumlah penduduk Desa Apuan berdasarkan hasil sensus pada tahun 2014, adalah sebanyak 4.184 jiwa, terdiri dan 2.157 jiwa penduduk laki-laki dan2.027 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dan 892 RT. Sedangkan jumlah RTM sabanyak 40 RTM dan 71 RTM dan data tahun sebelumnya, hal tersebut bisa diwujudkan berkat kerja sama dan pihak Pemenintahan Desa dengan Kabupaten, sedangkan dalam bidang Kemasyarakatan tetap berjalan seperti biasa, sesuai dengan aturan Banjar/Desa Pakraman masing-masing sehingga sampal saat ml tidak ada masalah-masalah yang sangat menonjol. yang sampai mencuat ke pihak yang berwajib, seperti ke kepolisian, pengadilan dalam hal ml berkat kerja sama antara pemerintah Desa dengan Tokoh-tokoh Agama diwilayah Desa Apuan.
Sedangkan dalam pendidikan dalam hal ini di Desa Apuan tidak ada anak yang Drop aut ( Putus sekolah), oleh karena pasilitas sekolah semuanya dekat-dekat dan jangkauan pemukiman. Pasilitas yang ada antara lain : 4 Sekolah TK, 3 Sekolah SD, dan 1 Sekolah SMP Negeri 3 Batuniti.
Terkait dengan kesenian dan kebudayaan dapat berjalan dengan baik terbukti pada kegiatan keagamaan semuanya dapat tampil seperti sekaa Gong, Santi, Janger Topeng.

Keadaan Ekonomi
Desa Apuan sebagian besar Penduduknya bermata pencaharian Petani padi, palawija terbukti dari sistem Subak yang telah ada tetap masih eksis dijalankan, sehingga dari hasil pendapatan cukup untuk mengidupi kebutuhan rumah tangganya dan disamping sebagai Petani ada juga sebagai buruh sambilan, untuk mendapat penghasilan tambahan, hal yang lainya dapat kami uraikan dibawah ini antara lain:

Bidang Perkebunan
Dalam bidang perkebunan di Desa Apuan. Bermacam-macam tanamam perkebunan yang ditanam yang tidak secara ngomplek. Oleh karena terkendala oleh pemilik tanah, tanaman yang ditanam dalam 1 ruas tanah ada kakao, kopi, cengkeh, kelapa, dan lain-lain. Walaupun hasilnya tidak begitu memuaskan tetapi juga menghasilkan, hal ini disebabkan oleh petani yang memelihara tanamannya sesuai dengan aturan dari PPL.

Bidang Perikanan
Dalam bidang perikanan dalam hal ini petani yang memiliki sawah diharapkan semua memiliki kolam, hal ini diatur oleh aturan pemerintah disamping itu juga ada kelompok ikan yang organisasi telah berjalan dengan baik sehingga telah diberikan berupa bantuan oleh pemerintah disamping itu juga kolam-kolam besar yang telah menghasilkan bibit antara lain:
Kolam milik I Wayan Suparta ( Ikan Karper)
Kolam milik I Made Suweca ( Udang)
Kolam Milik I Made Jinarsa (Ikan Karper)
Kolam Milik I Ketut Karma ( Ikan Karper)
Kolam Milik I Nyoman Dirgayasa (kolam mancing)
Kelompok Ikan Lele

Kondisi Pemerintahan Desa  :
Pembagian Wilayah Desa
Secara administratif Desa Apuan terbagi atas 4 (Empat) banjar dinas/dusun yang meliputi:
Banjar Dinas Apuan
Banjar Dinas Jelantik
Banjar Dinas Tinungan
Banjar Dinas Kambangan
Visi dan Misi Desa Apuan

Visi
Visi Desa Apuan Tahun 2015 – 2020, adalah
“Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Apuan Berwawasan Budaya Dan Lingkungan Dengan Menitikberatkan Pembangunan Pada Sektor Pertanian Dan Pari Wisata”

Misi
Misi pembangunan Desa Apuan Tahun 2015 — 2020, adalah
Meningkatkan pelayanan administrasi kepada masyarakat dan meningkatkan kerjasama antar lembaga pemerintahan di desa serta lembaga adat.
Menciptakan suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan program kesehatan, serta pengamalan ajaran agama kepada masyarakat sesuai dengan falsafah “Tri Hita Karana”
Menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya desa.
Meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggalakkan usaha ekonomi kerakyatan, melalui program strategis di bidang produksi pertanian, pemasaran, koperasi, usaha kecil dan menengah, serta pariwisata.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga dapat menumbuhkembangkan kesadaran dan kemandirian dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.
Memberdayakan masyarakat menuju masyarakat mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar